Sabtu, 29 Juni 2013

GALERI



















GUNUNG EGON

Gunung Egon adalah sebuah Gunung Berapi yang terletak di Kabupaten Sikka, Pulau Flpres, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki tinggi 1.703 meter dari permukaan laut. Gunung Egon yang berada di Kecamatan Waigete dan letaknya sekitar 30 km timur Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Jika anda tertarik untuk menikmati alam Gunung Egon, anda bisa mengunakan jalur transportasi darat, laut dan udara menuju  Kota Maumere. Melalui jalur darat anda bisa memulainya dari Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada Dan Flores Timur karna kabupaten sikka berbatasan langsung dengan tiga kebupaten.
Melalui jalur udara  Bagi anda yang berada di luar pulau flores , anda dapat mengakses via udara dari Makassar, Denpasar (transit dari Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya). Anda yang berada di wilayah NTT anda bisa mengunakan jalur udara dari  Ende, kupang dan Labuanbajo, menuju Bandara bernama Wai Oti yang  sejak bulan July 2010 telah diganti dengan nama Bandar Udara Frans Seda dengan panjang landasan aspal 2500 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat Boeing. saat ini terdapat 6 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas pendduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor.
Anda juga dapat mengunakan  transportasi laut,  melalui pelabuhan laut L.Say Yang Berada yang melayani kapal PELNI tujuan Makassar – Maumere, Kupang,Lewoleba – Maumere  dan jugaa kapal RORO dari  Surabaya – Maumere.


GUNUNG KELIMUTU

-->
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.Gunung ini memiliki ketinggian 1.639 meter (5.377 kaki)  terletak di Garis  Lintang 8° 77′ LS dan Garis Bujur 121° 82′ BT.Gunung Kelimutu majuk dalam jenis gunung kompleks
 Gunung Kelimutu memiliki  tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih.  Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
Jenis hutan di Puncak Danau Kelimutu :
  • Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter.
  • Hutan Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter
  • Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1.200 meter
  • Hutan Montane 1,200 – 1.500 meter
  • Hutan Ericaceous > 1.500 meter
       Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.).
Bagi penikmat alam yang berada di luar Provinsi NTT dan ingin menikmati  Keindahan Gunung Kelimutu bisa mengakses dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Gunung Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km.

Sabtu, 08 Juni 2013

Gunung Ileboleng 1659 m DPL


 Sebagian besar wilayah daratan Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Selain itu, juga merupakan propinsi kepulauan.  Pesona gunungnya sungguh luar biasa, salah satunya adalah Gunung Ile Boleng ini (salah satu gunung yang masih aktif). Gunung ini letaknya tak jauh dari Kabupaten Lembata dan kelihatan sangat jelas kalau dipandang dari sudut kabupaten Lembata. Gunung yang terletak di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur memberikan pesonanya sewaktu dipandang dari jarak jauh (Daerah Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata). Dengan dikelilingi awan-awan yang seakan-akan membentuk stupa (tingkatan).
Gunung Boleng atau dalam bahasa Adonara disebut Ile Boleng (Ile=Gunung) merupakan satu-satunya gunung berapi yang ada di pulau Adonara. Daerah Ile Boleng merupakan lokasi yang berpotensi untuk industri pariwisata, karena Ile Boleng ini selain alam pegunungannnya yang indah dengan lekukan-lekukan punggungan lava yang hijau juga kaki gunung sebelah timur dan selatannya langsung berbatasan dengan pantai Laut Sawu. Juga terdapatnya kawah di puncak Ile Boleng yang sangat baik untuk dijadikan sarana geowisata. Lokasi wisata yang sudah berkembang adalah pesisir pantai yang terdapat di kaki Ile Boleng sebelah timur yaitu di daerah Riangderi. Wisata pendakian gunung (hiking) dapat dilakukan dari Kampung Lamahelan Bawah melalui Kampung Lamabayung, atau bisa dilakukan melalui Kampung Dua.
Untuk melakukan pendakian menuju puncak Ile Boleng dapat ditempuh dari beberapa arah, yaitu :
  1. Dari arah selatan Ile Boleng, yaitu dari Kp. Lamahelan Bawah (elevasi 100 m dml) menuju Kp. Lamahelan Atas (elevasi 300 m dml) dengan berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan. Dilanjutkan dari Kp.Lamahelan Atas menuju puncak bagian selatan selama 6 jam perjalanan. Lintasan ini walaupun relatif pendek tetapi kemiringan lerengnya cukup tajam (sekitar 45o - 60o ).
  2. Dari arah utara-timurlaut yaitu dari Kp. Dua. Lintasan ini tidak terlalu berat, kemiringan lerengnya sekitar 40o - 45o, kecuali pada daerah hampir mencapai puncak kemiringan lereng berkisar 60o - 65o dengan kondisi lereng sangat licin (karena ditutup endapan jatuhan piroklastik muda yang tidak padu). Lama perjalanan dari Kp. Dua menuju puncak sekitar 5 jam.
  3. Dari arah timur, yaitu dari Kp. Lamabayung. Lintasan melalui Kp. Lamabayung ini dapat dicapai dengan lama perjalanan sekitar 6 jam.
 Untuk mencapai Gunung Boleng (Lokasi Awal Pendakian), dari Larantuka ,ibu kota kabupaten flores timur dengan menumpang kapal motor yang melayani rute Larantuka - Waiwerang. Setelah tiba di Waiwerang, anda dapat menentukan terlebih dahulu lokasi awal pendakian yang akan dituju. Setelah itu tinggal menumpang angkutan umum yang melayani rute sesuai lokasi pendakian awal atau menumpang ojek yang bersedia mengantarkan sampai tujuan.

Rabu, 05 Juni 2013

GUNUNG ROKATENDA


Gunung Rokatenda, atau juga disebut Gunung Paluweh, adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Palu'e. Gunung yang bertipe strato ini merupakan lokasi tertinggi di Pulau Palu'e dengan ketinggian 875 meter. Gunung ini secara geografis terletak di koordinat 121° 42' bujur timur and 8° 19' lintang selatan.
 Palue, adalah sebuah pulau yang terletak di perairan sebelah utara Pulau Flores. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
 Di bagian selatan pulau ini terdapat gunung berapi  Rokatenda. Pulau Palu'e dijuluki "pulau gunung" yang terletak di Laut Flores karena memiliki banyak tempat yang diindikasikan sebagai area gunung api (dalam bahasa Palu'e disebut "poa"). "Poa" ini kemudian dimanfaatkan sebagai sumber air bagi sebagian masyarakat Palu'e dengan proses "sublimasi". Luas Pulau Palu'e adalah 41 km² dan dihuni oleh 10.000 jiwa yang tersebar di delapan desa yang berada di dataran pantai dan di dataran tinggi. Di pulau ini sudah ada jalan raya dan kendaraan bermotor sejak 2006. Palu'e bisa dicapai dari Maumere, sebuah kota di Flores, dengan perahu motor kayu dalam waktu empat jam.